Selasa, 12 Maret 2013

PARIWISATA

PengertianPariwisata
MenurutUndang-undangNomor 9 Tahun 1990 tentangKepariwisataan Bab I Pasal 1 ; dinyatakanbahwawisataadalahkegiatanperjalananatausebagiandarikegiatantersebut yang dilakukansecarasukarelasertabersifatsementarauntukmenikmatiobyekdandayatarikwisata

Jadipengertianwisataitumengandungunsuryaitu : (1) Kegiatanperjalanan; (2) Dilakukansecarasukarela; (3) Bersifatsementara; (4) Perjalananituseluruhnyaatausebagianbertujuanuntukmenikmatiobyekdandayatarikwisata.

SedangkanpengertianobjekdandayatarikwisatamenurutUndang-undangNomor 9 Tahun 1990 yaitu yang menjadisasaranperjalananwisata yang meliputi :
1. CiptaanTuhan Yang MahaEsa, yang berwujudkeadaanalamserta flora dan fauna, seperti :pemandanganalam, panorama indah, hutanrimbadengantumbuhanhutantropis, sertabinatang-binatanglangka.

2. Karyamanusia yang berwujud museum, peninggalanpurbakala, peninggalansejarah, senibudaya, wisata agro (pertanian), wisatatirta (air), wisatapetualangan, tamanrekreasi, dantempathiburan.

3. Sasaranwisataminatkhusus, seperti :berburu, mendakigunung, gua, industridankerajinan, tempatperbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempatibadah, tempat-tempatziarahdan lain-lain.

Kemudianpadaangka 4 di dalamUndang-undangNomor 9 Tahun 1990 dijelaskan pula bahwaPariwisataadalahsegalasesuatu yang berhubungandenganwisata, termasukpengusahaanobjekdandayatarikwisatasertausaha-usaha yang terkait di bidangtersebut. Dengandemikianpariwisatameliputi :

1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : Kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah ( candi, makam), museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.

3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata, yakni :
a. Usaha jasapariwisata (biro perjalananwisata, agenperjalananwisata, pramuwisata, konvensi, perjalananinsentifdanpameran, impresariat, konsultanpariwisata, informasipariwisata);
b. Usaha saranapariwisata yang terdiridari :akomodasi, rumahmakan, bar, angkutanwisatadansebagainya;

c. Usaha-usahajasa yang berkaitandenganpenyelenggaraanpariwisata.

Pariwisatamenurut Robert McIntosh bersamaShaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti (1992:8) adalahgabungangejaladanhubungan yang timbuldariinteraksiwisatawan, bisnis, pemerintahtuanrumahsertamasyarakattuanrumahdalam proses menarikdanmelayaniwisatawan-wisatawansertaparapengunjunglainnya.

Menurut Richard SihitedalamMarpaungdanBahar ( 2000:46-47) menjelaskandefinisipariwisatasebagaiberikut : Pariwisataadalahsuatuperjalanan yang dilakukan orang untuksementarawaktu, yang diselenggarakandarisuatutempatketempat lain meninggalkantempatnyasemula, dengansuatuperencanaandandenganmaksudbukanuntukberusahaataumencarinafkah di tempat yang dikunjungi, tetapisemata-matauntukmenikmatikegiatanpertamsyaandanrekreasiatauuntukmemenuhikeinginan yang beranekaragam.

Menurutdefinisi yang lebihluas yang dikemukakanolehH.Kodhyat (1983:4) adalahsebagaiberikut :Pariwisataadalahperjalanandarisatutempatketempat yang lain, bersifatsementara, dilakukanperoranganmaupunkelompok, sebagaiusahamencarikeseimbanganataukeserasiandankebahagiaandenganlingkunganhidupdalamdimensisosial, budaya, alamdanilmu. Sedangkanmenurutpendapatdari James J.Spillane (1982:20) mengemukakanbahwapariwisataadalahkegiatanmelakukanperjalanandengantujuanmendapatkankenikmatan, mencarikepuasan, mengetahuisesuatu, memperbaikikesehatan, menikmatiolahragaatauistirahat, menunaikantugas, berziarahdan lain-lain.

Menurut Salah Wahab (1975:55) mengemukakandefinisipariwisatayaitupariwisataadalahsalahsatujenisindustribaru yang mampumempercepatpertumbuhanekonomidanpenyediaanlapangankerja, peningkatanpenghasilan, standarhidupsertamenstimulasisektor-sektorproduktiflainnya.Selanjutnya, sebagaisektor yang komplek, pariwisatajugamerealisasiindustri-industriklasiksepertiindustrikerajinantangandancinderamata, penginapandantransportasi.



SedangkanpengertianKepariwisataanmenurutUndang-undangNomor 9 Tahun 1990 padabab I pasal 1, bahwaKepariwisataanadalahsegalasesuatu yang berhubungandenganpenyelenggaraanpariwisata. Artinyasemuakegiatandanurusan yang adakaitannyadenganperencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan, pariwisatabaik yang dilakukanolehpemerintah, pihakswastadanmasyarakatdisebutKepariwisataan.

Nyoman S. Pendit (2003:33) menjelaskantentangkepariwisataansebagaiberkut :

Kepariwisataanjugadapatmemberikandoronganlangsungterhadapkemajuankemajuanpembangunanatauperbaikanpelabuhanpelabuhan (lautatauudara), jalan-jalanraya, pengangkutansetempat,program program kebersihanataukesehatan, pilot proyeksasanabudayadankelestarianlingkungandansebagainya. Yang kesemuanyadapatmemberikankeuntungandankesenanganbaikbagimasyarakatdalamlingkungandaerahwilayah yang bersangkutanmaupunbagiwisatawanpengunjungdariluar.Kepariwisataanjugadapatmemberikandorongandansumbanganterhadappelaksanaanpembangunanproyek-proyekberbagaisektorbaginegara-negara yang telahberkembangataumajuekonominya, dimanapadagilirannyaindustripariwisatamerupakansuatukenyataanditengah-tengahindustrilainnya.

Keindahan Wisata Laut Wakatobi

Pulau Hoga

Pulau Hoga adalah salah satu pulau di gugusan kepulauan WAKATOBI wilayah Kabupaten Wakatobi, provinsi Sulawesi Tenggara , Indonesia, yang juga merupakan pulau wisata bawah laut terindah di Dunia. Pulau ini terletak di timur Pulau Kaledupa. Mendengar namanya, orang berpikir tiga hal itu ada kaitannya dengan jepang. padahal, ini tentang keindahan Indonesia di Sulawesi Tenggara. Mendarat di Hoga tampak bangunan-bangunan kayu yang sederhana namun kokoh. sejumlah bule berseliweran di ruang makan berkapasitas 60-80 orang yang terpenuhi jadwal dan instruksi berbahasa Inggris. Suasana  hiruk-piki dengan senda gurau dalam bahasa Inggris. Padahal, itu di kepulauan wakatobi di ujung tenggara Pulau Sulawesi yang dari Jakarta bisa ditempuh dua hari.

Memang, orang asing itu bukan sekedar turis. Mereka rata-rata mahasiswa dan profesor peneliti program Operation Wallacea (opwall), lembaga ekspedisi riset dan konservasi yang berbasis di Inggris. Keindahan yang tak ternilai dari tempat ini adalah lokasinya yang terpencil, kata John Coop Direktur-Expedisi Logistik Opwall di Pulau Hoga. Menurut John mereka datang pada musim liburan universitas di Eropa. Tiap musim jumlah mahasiswa dan relawan mencapai 400 orang sementara profesor 8-10 orang.

Kepulauan Wakatobi memang menyimpan banyak keindahan. Dulu dikenal sebagai kepulauan Tukang Besi, terdiri dari kelompok empat pulau utama yang menjadi nama Wakatobi : Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Kawasan dengan luas 1.390.000 hektare yang terdiri dari pulau-pualau kecil dan besar, jajaran tol dan laguna karang tersebut terkenal kepadatan habitat terumbu karang dan ikannya yang beragam. Paus dan lumba-lumba pun kerap dapat ditemui di sekitar Wangi-Wangi. Pencita penyu dapat meneliti di Pulau Runduma, sebelah utara Pulau Kaledupa. Di pulau yang sulit ditempuh karena jalur pelayarannya rawan gelombang, penyu-penyu hijau (Chelonia mydas) selalu turun bertelur.

Maka Opwall yang beroperasi dejak 1995 menyiapkan fasilitas tak tanggung-tanggung. Di Pulau Hoga, Opwall menyewa satu bangunan rumah panggung milik Pemerintah Daerah Wakaobi dan difungsikan sebagai kantor, ruang kelas, area belajara, perpustakaan mini, ruang komputer, laboratorium basah, restoran, bar, dan klinik pertolongan pertama. Opwall juga bekerja sama dengan operator dan lembaga kursus menyelam PADI.

Banyaknya peneliti asing membuat masyarakat di Wakatobi, juga Suku Bajo di Sampela, mengira pengunjung lokal yang berkulit kuning langsat pun sebagai orang asing. warga juga sangat terbiasa diwawamcara. Bahkan sebagian mengaku bosan, letih. Para peneliti asing itu kadang tidak datang berkelompok tapi sendiri-sendiri. Lalu kami diminta berkumpul. Setiap orang dapat pertanyaan panjang dan banyak. Sering kami jadi tidak melaut, keluh La Diy (42) warga Desa Sembano.
Buntutnya saat mengetahui jadi objek penelitian, mereka menjadi kritis dan mempertanyakan dampak langsung penelitian bagi masyarakat. Padahal, umumnya para peneliti asing ini meneliti di Wakatobi untuk satu kurun waktu tertentu demi disertai akademik mereka. Pada sisi ini masyarakat memang sekedar menjadi objek penelitian. Namun di sisi lain, keberadaan Opwall telah membuka alternatif dan lapangan pekerjaan baru buat masyarakat, khususnya di Hoga dan Kaledupa.

Di Hoga, saat ini terdapat 200 homestay milik masyarakat yang pasokan tamunya sebagian besar dari Opwall. Transaksi penyewaan kapal untuk penyelaman, arus pesanan sayur-mayur, menjadi tambahan penghasilan di musim ramai penelitian. Opwall juga melibatkan 81 persen staf lokal sebagai pekerja operasional. Dampak tak langsung adalah lancar berbahasa Inggris.

Kepulauan Wakatobi sejak 31 Juli 1996 melalui Surat Menteri Kehutana No 393/KTps-VI/1996 ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional Laut dengan nama Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Dengan penetapan itu, tahun  1997 Wakatobi dibagi menajdi lima zona : Zona Inti (683.500 ha), Zona Pelindung (160.500 ha), Zona Pemanfaatan (70.000 ha), Zona Pemanfaatan Tradisional (300.500 ha), dan Zona Rehabilitas (175.000 ha). Pembagian ini penting mengingat taman laut Wakatobi (1.390.000 ha) merupakan taman laut kedua terbesar di Indonesia, setelah Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih di Papua. Tingkat keragaman terumbu dan spesies ikan di Wakatobi juga termasuk berkepadatan tinggi, sama seperti di Taman Nasional Laut Bunaken, Teluk Cendrawasih, dan Komodo.

Berdasarkan kajian ekologi The Nature Conservation (TNC) Indonesia Marine Program dan WWF Indonesia Marine Program 2003, di Wakatobi terdapat 396 jenis karang batu penyusun terumbu karang dan 590 jenis ikan. ini karena ada Laguna Karang Kaledupa, laguna terluas dan terpanjang di Indonesia. 
Di Laguna karang ini komunitas karang yang tidak umum dan spesies ikan berada pada keragaman yang paling tinggi. Keindahan dapat dinikmati di 27 titik lokasi penyelaman dimana terumbu karang secara umum dalam kondisi sehat.



Tak heran bila Wakatobi dikenal sebagai salah satu impian penyelaman. Namun, penyelam lokal biasanya jadi minder begitu penyelam asing bercerita. Para penyelama mancanegar rupanya lebih mengerti bahwa Indonesia memeliki duniah bawah laut yang amat indah.